KLOVER'12_FMIPA_UNM

Ini teman kelas saya. Nama kelas kami "KLOVER", sebuah akronim dari 5 kata bahasa inggris yang tidak diartikan secara harfiah :). KLOVER adalah tempat saya belajar dan berbagi bersama mereka yang ada di foto ini. Meskipun saya tidak sedang di foto :'( hikzz

BIOLOGI

Welcome to my beloved "Jurusan Biologi FMIPA UNM"

UNM

Universitas Negeri Makassar - Tetap Jaya dalam Tantangan

Hitoochan

Teman, sahabat, keluarga, yang selalu ada :) Hitoo Asni

Sabtu, 21 Februari 2015

Cara Membaca NIM Mahasiswa UNM (Universitas Negeri Makssar)

Universitas Negeri Makassar
Nomor Induk Mahasiswa Universitas Negeri Makassar terdiri atas 10 angka yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Contoh: 1214041012 dapat dipisah menjadi 121 404 1 012

NIM diatas adalah milik seorang mahasiswa angkatan 2012, dengan prodi pendidikan Biologi, diterima melalui jalur SNMPTN (Ujian Tulis) dan merupakan pendaftar ulang ke-12 untuk jalurnya pada prodi tersebut.



Tiga angka pertama (121 404 1 012)* merupakan kode angkatan.

  • 12 untuk 2012
  • 13 untuk 2013
  • Dst

Tiga angka selanjutnya (121 404 1 012) merupakan kode prodi. Untuk jurusan biologi dikenal 3 prodi, yakni:

  • 404 = Pendidikan Biologi
  • 414 = Biologi (Sains)
  • 444 = Pendidikan Biologi kelas Internasional (ICP)

Angka ke-7 (121 404 1 012)merupakan kode untuk jalur masuk. Di UNM sendiri dikenal beberapa jalur masuk yakni:

  • 0 = tes bakat, wawancara (SMPTN Undangan, Mandiri)
  • 1 = SNMPTN ujian tulis
  • 2 = ujian tulis lokal (mandiri A)
  • 3 = pindahan prodi
  • 4 = lanjut studi
  • 5 = kerjasama
  • 6 = PSKGJ

Tiga angka terakhir (121 404 1 012) merupakan kode urutan pendaftaran ulang (untuk masing-masing jalur masuk).

*angka ketiga belum diketahui

Rabu, 11 Februari 2015

Pembentukan Organ (Organogenesis)


     Pembentukan organ atau biasa disebut organogenesis merupakan tahap lanjut dari gastrulasi pada perkembangan hewan. Pada awal perkembangannya, semua vertebrata memiliki perkembangan yang sama, meskipun pada perkembangan selanjutnya, masing-masing spesies akan mengalami spesifikasi.

Doodle Art

Menunggu bikin bosan ya? memang. Seharian di kampus tanpa kejelasan. Akhirnya bikin ini. Dan karena ini doodle pertama yang dibuat secara sengaja, akhirnya difoto di mana-mana.
doodle art
Diatas lumut dekat tembok parkiran

doodle art
di atas batako :3

doodle art
Masih di tembok parkiran

doodle art
diatas tembok parkiran

doodle art
di atas lumut di batu dekat parkiran

doodle art
batako sisa pembangunan

doodle art
rumput dekat parkiran
Itu suatu bentuk doodle. Why doodle? aku cari di google transalate, doodle itu artinya gambar yang tak berarti, dan doodling artinya mencoret-coret. Nah, kamu mungkin pernah bikin doodle. Entah itu sengaja atau tidak. Tapi biasanya doodling menjadi pekerjaan paling umum ketika mengalami kebosanan dalam pelajaran. Cakaran dan coretan gak jelas di buku catatanmu itu adalah doodle. Iya.. seriusan deh :)
Doodling umumnya dilakukan untuk mengusir kebosanan dan kejenuhan. Namun, bisa juga menjadi hobi dan pekerjaan.
Menurut doodle master Lei Melendres, doodle itu ada tiga type:
  1. Unplanned Doodle: ini adalah doodling yang dilakukan secara spontan serta tanpa konsep dan sketch.
  2. Semi Unplanned Doodle: ini adalah doodling yang dilakukan dengan membuat sedikit sketch tapi tidak terlalu detail.
  3. Planned Doodle: kalo yang ini, doodlingnya pake sketch yang dan umumnya berkonsep.

Kamis, 05 Februari 2015

JUMLAH ATP YANG DIHASILKAN BILAMANA PROSES GLIKOLISIS HINGGA TRANSFER ELEKTRON MENGGUNAKAN SUBSTRAT GLIKOGEN

JUMLAH ATP YANG DIHASILKAN BILAMANA PROSES GLIKOLISIS HINGGA TRANSFER ELEKTRON MENGGUNAKAN SUBSTRAT GLIKOGEN
Sebelum memasuki tahap glikolisis, glikogen yang merupakan polimer polisakarida dipecah menjadi monomernya, yakni glukosa. Menurut Ismail (2005), proses ini disebut Glikogenolisis dan terdiri atas tiga tahap, yakni:
1.    Melepas satu residu glukosa dari ikatan α-(1,4) dalam molekul glikogen melalui fosforilasi dengan bantuan enzim Glycogen Phosphorylase. Hasil reaksi ini adalah Glukosa-1-Phosphat.
Glikogen (n residu) + Pi  → glikogen (n-1 residu) + Glukosa-1-Phosphat
2.    Perubahan model glikogen dari bercabang menjadi rantai lurus. Peristiwa ini melibatkan kerja enzim Transferase dan Debranching Enzyme.
3.    Description: 10
Description: C:\Users\User_\Downloads\386_glycogenolysis.jpg

Konversi Glukosa 1-Phosphate menjadi Glukosa 6-Phosphate oleh enzim Fosfoglukomutase untuk selanjutnya memasuki tahap glikolisis.
(Gambar 1. Tahap pada Glikogenolisis)



Selanjutnya Glukosa 6-Phosphate memasuki  tahap glikolisis seperti yang dijelaskan pada perkuliahan. Berikut gambar yang diambil dari sebuah animasi.
Sumber: Micro_metabolism.swf
                                              (Gambar 2. Tahap Glikolisis)                        
Melalui gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada tahap persiapan digunakan 2 ATP, pada perubahan G3P menjadi 1,3 Biphosphoglyceric Acid di hasilkan 2 NADH, pada perubahan Biphosphoglyceric Acid menjadi 3-Phosphoglyceric acid dihasilkan 2 ATP dan pada perubahan PEP menjadi Asam Piruvat di hasilkan 2 ATP lagi.
Kalkulasi energi ini dapat dilihat pada bagian “energy tally”, dihasilkan 2 NADH dan 4 ATP yang semuanya ekuivalen dengan 10 ATP kotor, kemudian dikurangi 2 ATP dari pembentukan Glukosa 6-Phosphate menjadi Fruktosa 1,6-Biphosphate pada tahap persiapan, sehingga diperoleh 8 ATP bersih.
Gula seperti glukosa, fruktosa dan mannosa membutuhkan dua molekul ATP per mol monosakarida. Sedangkan gula yang diturunkan dari glikogen atau pati, hanya membutuhkan satu mol ATP per mol glukosa equivalen (Sheeler dan Biachi, 1983 dalam Adnan, 2010). Dari pernyataan tersebut, maka ATP kotor hasil glikolisis hanya  dikurangi 1 ATP saja, sehingga energi bersih dari glikolisis adalah 9 ATP.
Pada Reaksi Transisi/ Tahap Persiapan/ Dekarboksilasi Oksidatif dihasilkan 2 NADH yang setara dengan 6 ATP, sedangkan pada daur krebs dihasilkan 2 ATP, 6 NADH dan 2 FADH2 yang semuanya ekuivalen dengan 24 ATP (Ismail, 2014). Berikut gambar yang diambil dari sebuah  animasi.
Sumber: Micro_metabolism.swf
(Gambar 3. Tahap Siklus Krebs per 1 molekul asam piruvat)
Melalui gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada tahap reaksi antara, dihasilkan 1 NADH, pada perubahan asam isositrat menjadi asam α-ketoglutarat dihasilkan 1 NADH, perubahan asam α-ketoglutarat menjadi suksinil koA menghasilkan 1 NADH,  perubahan suksinil koA menjadi asam suksinat menghasilkan 1 GTP yang setara dengan 1 ATP, asam suksinat menjadi asam fumarat menghasilkan 1 FADH2, Pada gambar diatas, perubahan asam malat menjadi asam oksaloasetat menghasilkan 1 NADH.
Akumulasi energi ini dapat dilihat bagian “metabolic products”. Disana tertulis, untuk satu siklus dihasilkan 4 NADH (1 NADH dihasilkan dari reaksi transisi), 1  ATP dan 1 FADH2 yang semuanya ekuivalen dengan 15 ATP. Karena asam piruvat ada dua, maka siklus krebs berlangsung dua kali sehingga hasil yang 15 ATP tadi juga dikali dua. Maka didapatkanlah 30 ATP.
Jika dijumlahkan dengan hasil dari glikolisis, maka didapatkan 9 + 30 = 39. Namun hasil ini dapat juga menjadi 37, tergantung bagaimana 2 NADH yang dihasilkan dari glikolisis memasuki mitokondria, apakah dihasilkan 2 atau 3 ATP per NADH. Hal ini melibatkan peristiwa shuttle.
Seperti yang telah dijelaskan pada perkuliahan, bahwa jalur shuttle ada dua, yakni jalur DHAP-Gliserol Fosfat dan Jalur Oksaloasetat-Malat. Berikut ini adalah bagan dari dua jalur shuttle.








Description: 15Description: 15(a)                                                                              (b)                           
Sumber:  Adnan, 2007
(Gambar 4. (a) Jalur shuttle DHAP-Gliserol fosfat, (b) Jalur shuttle Oksaloasetat-Malat)
1.     Jalur shuttle DHAP-Gliserol fosfat
Pada jalur ini, NADH melepaskan H+ melalui proses dehidrogenasi, kemudian menyumbangkannya ke Dihydroxyacetone Phosphate (DHAP) sehingga membentuk Gliserol Phosphate (G3P) yang kemudian memasuki mitokondria hingga membran dalam. Disana terdapat G3P Dehydrogenase yang memutuskan ikatan antara DHAP dan H+ sehingga DHAP kembali keluar mitokondria. H+ berikatan dengan FAD menjadi FADH2 dan memasuki rantai transfer elektron. Karena FADH2 hanya bisa masuk ke kompleks 3 dan 4, maka hanya dihasilkan 2 ATP. Jadi, untuk 2 NADH yang masuk ke mitokondria melalui jalur ini, nantinya akan menghasilkan 4 ATP.
2.    Jalur shuttle Oksaloasetat-Malat
Pada jalur ini, NADH melakukan dehidrogenasi kemudian memberikan  H+ ke Oksaloasetat membentuk Malat yang permeabel terhadap kedua membran mitokondria sehingga bisa masuk hingga matriks mitokondria. Pada matriks, Malat langsung memasuki Siklus Krebs yang di sana terdapat NAD. Pada siklus krebs, malat diubah menjadi oksaloasetat dengan menyumbangkan H+nya ke NAD bebas yang terdapat di matriks sehingga berubah menjadi NADH, sedangkan Oksaloasetat kembali keluar mitokondria. NADH yang dihasilkan memasuki rantai transfer elektron pada kompleks 1, 3 dan 4, sehingga dapat menghasilkan 3 ATP. Jadi, untuk 2 NADH yang melalui jalur ini, nantinya akan menghasilkan 6 ATP.
Jika NADH dari glikolisis memasuki Jalur shuttle DHAP-Gliserol Fosfat, maka akan dihasilkan 37 ATP. Namun, jika NADH dari glikolisis memasuki Jalur shuttle Oksaloasetat-Malat, maka akan dihasilkan 39 ATP. Energi yang dihasilkan ini terhitung untuk satu molekul glukosa, tepatnya Glukosa 6-Phosphate.  Karena glikogen merupakan polimer, dan degradasi glikogen menjadi glukosa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, maka ATP yang dihasilkan dikalikan dengan n, dimana n adalah jumlah residu glukosa yang telah di potong dari Glikogen.



DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2007.  Presentasi Mitokondria.ppt. Makassar : Biologi FMIPA UNM.

Adnan. 2010. Biologi Sel. Makassar : Biologi FMIPA UNM.

Ismail. 2005. Modul Biokimia. Makassar : Biologi FMIPA UNM.

Ismail. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Makassar : Biologi FMIPA UNM.


Micro_metabolism.swf

MEKANISME IMPULS SARAF

MEKANISME IMPULS SARAF



Pesan ditransmisikan dari otak ke kaki oleh neuron (sel saraf). Setiap neuron memilki akson panjang yang berawal dari dasar spinal cord dan berakhir pada otot di kaki. Akson mengonduksi pesan elektrikal yang disebut potensial aksi. Listrik dihasilkan dari pembalikan tiba-tiba pada membrane sel, dari bermuatan positif menjadi bermuatan negative dan sebaliknya. Akson dibungkus atau dikelilingi dengan sel saraf Schwann yang membantunya mentransmisikan potensial aksi lebih cepat.